Wwnews.com||Karawang|| • Kekisruhan yang terjadi di Internal Partai Kebangkitan Nasional (PKN) wilayah Kabupaten Karawang, yang di ketuai oleh Kuswati tidak mampu mereda kekisruhan di Internal PKN Karawang. Sebagai Ketua semestinya cepat tanggap ketika terjadi sengketa kepengurusan di Internal partainya bukan membiarkan kekisruhan itu terus berkecamuk tanpa ada nya kejelasan dan Solusi .
Kesemrawutan Internal di picu oleh ketidak pahaman dalam membagi tugas Partai, sebagai Ketua Pengurus PKN wilayah Karawang seharusnya memahami situasi yang terjadi di Internal partai, agar masalah tersebut tidak berlarut larut tanpa ada nya penyelesaian.
Mekanisme Partai tidak berjalan dengan baik karena mengedepankan EGO pribadi tanpa melihat atau mendengar aspirasi anggotanya. Struktur Partai yang sudah di bentuk dari awal “Direshuffle” tanpa melalui prosedur mekanisme AD/ART Partai yang ada. Pergantian Sekretaris Partai tidak melalui Konferensi Luar Biasa ( KLB ) akan tetapi menggantikan begitu saja sesuai ke inginan pribadinya.
Terjadi nya dua Sekretaris Kepemimpinan di Internal Partai PKN Karawang membingungkan bagi anggotanya, seharusnya pemegang SK Sekretaris pertama ‘Paojan di berhentikan dahulu melalui musyawarah dan mufakat dengan KSB (Ketua,Sekretaris,Bendahara), tetapi proses ini tidak di tempuh nya langsung di Berhentikan begitu saja tanpa melalui proses apa pun , “Ucap Lucia Kusali.
Kekisruhan mulai memanas ketika Deklarasikan Pilkada Karawang, Lucia mengeluarkan pernyataan keras bahwa masalah ini harus ada ketegasan dari Pimpinan Nasional PKN pusat terhadap ketua PKN Karawang yang tidak bisa membawakan aspirasinya anggota kepengurusan PKN Karawang sebagai pimpinan partai PKN Karawang.
Yang terjadi adalah arogansi ketua dalam memutuskan setiap kebijakan menjalankan roda kepartaian PKN di wilayah Karawang, dalam masalah keuangan 15 juta yang dikeluarkan tidak transparan dalam penggunaanya. Setiap ada kegiatan partai ketua PKN Karawang tidak di jalankan dengan baik, penggunaan keuangan selalu diam diam tanpa sepengetahuan dari bendaharanya, menurut keterangan dari “Lucia Kusali. (ww)