Diikuti oleh ribuan pemuda pemudi pengangguran lokal dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB dengan berjalan dari kawasan Meykarta hingga ke depan gedung Pemkab Bekasi
Bekasi wiros-WWnews.com||Ratusan masyarakat yang tergabung dari kaum pengangguran di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menggelar aksi demonstrasi.
Aksi bertajuk ‘Gerakan Aksi Melamar Kerja Serentak’ tersebut diikuti oleh ribuan pemuda pemudi pengangguran lokal dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB dengan berjalan dari kawasan Meykarta hingga ke depan gedung Pemkab Bekasi.
Pantauan di lokasi,aksi saling dorong antara demonstran dengan petugas keamanan terjadi ditengah jalannya aksi.
Hal tersebut terjadi lantaran para pendemo ingin berorasi dan masuk hingga ke depan gedung Bupati tetapi ditahan oleh petugas.lansir triberita.com
Para pendemopun memberontak, hingga terjadi aksi saling dorong antara petugas keamanan dengan masa aksi.
Beruntung,aksi saling dorong itu dapat diredam salah satu koordinator aksi dari atas mobil komando dan melanjutkan orasi. Hingga pukul 15.00 WIB aksi unjuk rasa masih berlangsung.
Koordinator kaum pengangguran Bekasi Dwi Haryanto mengatakan, kaum pengangguran di Kabupaten Bekasi setiap tahun kian bertambah,hal itu bukti nyata pemerintah dan legislatif gagal dalam mengatasi pengentasan pengangguran di daerah industri terbesar se Asia tenggara.
“Kabupaten Bekasi menjadi tempat ribuan industri,ironis sekali jika kaum penganggurannya hingga ratusan ribu,dimana peran pemerintah dan juga para wakil rakyat?,aksi kami hanya mendorong agar pemerintah dan para wakil rakyat untuk ambil tindakan cepat mengurangi angka pengangguran di daerah industri terbesar se Asia tenggara,”kata Dwi saat orasi, Rabu (23/08/23).
Disisi lain,aksi tersebut juga diwarnai dengan pembentangan spanduk poster yang bertuliskan protes terhadap Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan.
Tak hanya itu,demonstrasi juga turut membawa amplop coklat berisikan lamaran pekerjaan yang dibentangkan didepan gedung.
Mirisnya,aksi unjuk rasa itu juga ditandai dengan replika keranda mayat dan pembakaran menyan (sajen) secara simbolis, menandakan matinya rasa keadilan dan kepedulian pemerintah Kabupaten Bekasi kepada warga lokal (pribumi).
“Matinya Pribumi,luar yang menikmati,Kawasan elit kerja sulit,” tulis keranda mayat dalam aksi unjuk rasa tersebut.
“Pj Bupati Bekasi harus bertanggung jawab,” tulis poster para pendemo.
Editor:A.Qosim/Red